Baterai Lithium Ion dan Baterai Lead Acid, Perbedaan dan Pemakaiannya

Baterai Lithium Ion dan Baterai Lead Acid, Perbedaan dan Pemakaiannya

Baterai Lithium Ion dan baterai Lead Acid merupakan dua jenis yang memiliki perbedaan. Hal ini terkait dengan siklus, penggunaan, dan lainnya. Maka dari itu, akan lebih baik jika kita mengetahuinya lebih detail.

Secara umum baterai ini hadir dalam penggunaan aki dalam kendaraan. Menggunakan salah satu dari keduanya biasanya telah mempertimbangkan dengan matang kelebihan dan kekurangannya.

Maka dari itu, biasanya mereka mempertimbangkan skala kebutuhan dan tarif. Selain itu, segi ketahanan dan pengaruh terhadap mesinnya bagaimana.

Oleh karena itu, kini semakin banyak yang memperhatikan beberapa hal untuk pertimbangan. Kami akan memberikan bahasan berikut ini secara lengkap untuk Anda.

Pengertian Baterai Lithium Ion dan Baterai Lead Acid

Secara umum untuk baterai Lithium bisa kita gunakan hingga 85%. Sering mendapatkan sebutan sebagai baterai LIB atau Li-ion.

Sehingga masuk dalam kategori baterai recharged battery atau baterai isi ulang. Gerakannya berpindah dari elektrode negatif ke elektrode positif saat pemakaian, namun ketika isi ulang akan kembali ke semula.

Nah namun untuk baterai lead acid kita bisa menggunakannya hingga mencapai 50%, untuk menjaga kondisi baterai tidak mudah rusak. Jenis ini menggunakan sebuah sistem timbal dengan bahan kimia.

Rancangannya untuk bisa menghasilkan sebuah energi atau arus listrik yang tinggi namun singkat. Ketika sudah mulai berkurang maka harus segera untuk charge atau isi kembali.

Simak Perbedaan Baterai Lithium Ion dan Baterai Lead Acid

Dari pengertiannya saja sudah menunjukan perbedaan kedua jenis baterai pada aki ini, maka kami akan memberikan penjelasan lebih jauh lagi untuk Anda.

Beberapa perbedaan ini bisa menjadi referensi untuk Anda. Selain itu juga jadi pertimabgnan yang jelas daripada hanya memperkirakan saja.

Segi Biaya

Pertama kami akan membandingkan dari segi biaya yang sering menjadi pertimbangan utamanya. Untuk harga yang cenderung terjangkau Anda bisa memilih jenis baterai Lead Acid, karena memang harga yang ada dipasaran jauh lebih murah.

Sedangkan untuk jenis baterai yang satunya memiliki keunggulan lebih awet. Meski harganya lebih lumayan daripada lainnya, baterai Lithium ion cenderung lebih awet dan tahan lama.

Untuk pertimbangan harga pada akhirnya sama saja. Tinggal kita sesuaikan dengan kebutuhan sehari-hari saja.

Siklus Baterai

Baterai Lithium Ion dan baterai Lead Acid ini memiliki siklus berbeda. Ketika pengisian dan habis lalu melakukan pengisian lagi, kita menyebutnya sebagai siklus.

Untuk baterai juga memiliki siklus yang berbeda tentu saja. Jenis Lead Acid memiliki siklus mencapai 500 hingga 1000 siklus, sedangkan satunya mencapai 2000 hingga 5000 siklus.

Hal ini bisa menjadi pertimbangan bahwa bisa kita gunakan berapa lama. Dengan jumlah siklus baterai tersebut dalam setiap tahunnya saja bisa kita perkirakan.

Pengisian Baterai

Selanjutnya baterai Lithium Ion dan baterai Lead Acid juga memiliki tingkat pengisian berbeda-beda. Misalnya untuk tingkat kecepatannya seperti pada jenis lithium ion yang dapat lebih cepat karena bisa menampung ampere lebih besar.

Daripada dengan jenis Lithium Ion yang memiliki keterbatasan. Hal ini karena arusnya harus kita perhatikan karena jika tidak membuatnya panas.

Proses seperti ini akan menunjukan bahwa jeni lithium jauh lebih lama bahkan dua kali lipat pada waktu pengisian tersebut. Selain itu, proses akan otomatis melambat dan waktu lebih lama ketika hampir penuh.

Coba perhatikan hal ini ketika melakukan pengisian. Entah untuk jenis yang mana, Anda bisa membuktikannya sendiri.

Persentase Kuras Baterai

Baterai Lithium Ion dan baterai Lead Acid memiliki perbedaan jelas pada hal ini. Seperti sudah kita sebutkan dari awal jika dari 100% pemakaian baterainya.

Kedua jenis ini memiliki perbedaan nyata dan cukup signifikan. Mulai dari 85% untuk baterai lead acid dan 50% penggunaan pada jenis lithium ion.

Jika kita melewati batas tersebut maka akan membuat rusak baterai. Maka jangan menyepelekan hal seperti ini untuk ketahanan baterai yang lebih lama.

Meski perbedaan cukup lumayan, kita bisa menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Kita bisa menyebutnya dengan depth of discharge atau persentase yang bisa kita kuras tanpa merusak.

Efisiensi Baterai

Nah untuk baterai Lithium Ion dan baterai Lead Acid  memiliki perbandingan dari metriknya. Untuk efisiensi mencapai 95% bahkan lebih untuk jenis lithium ionnya. Lalu akan menyimpan energi lebih banyak untuk bisa digunakan.

Sedangkan untuk jenis lead acidnya bahkan mencapai 80% dengan maksimal 85%. Dari sini kita bisa memperhatikan bahwa semakin tinggi efisiensi tersebut akan membuat pengisian yang lebih cepat.

Hal seperti ini sama seperti pada fitur smartphone bernama fast charging. Namun biasanya masing-masing seri tetap memiliki perbedaan waktu bukan? Maka pada baterai terjadi pula hal seperti ini jika Anda memperhatikannya dengan seksama dan membandingkannya.

Penggunaan Baterai Lithium Ion dan Baterai Lead Acid

Nah setelah mengetahui pengertian dan perbedaan dua jenis baterai tersebut. Kita akan membahas penggunaan baterai ini pada kehidupan sehari-hari.

Misalnya untuk baterai Lead Acid biasanya kita sebut dengan bahan kimia dalam pembuatannya. Sering dipakai pada aki otomotif dan aki industri, seperti motor dan mobil contohnya.

Sedangkan untuk jenis Lithium Ion biasanya hadir dalam berbagai kebutuhan alat elektronik. Karena karakteristiknya yang cocok dan sudah terbukti sejak lama pada penggunaanya.

Maka dari penggunaan tersebut kita jadi lebih memahami bahwa jenis baterai sesuai dengan kebutuhan saja. Tidak hanya segi hara namun karakteristik sangat perlu dibandingkan.

Baterai Lithium Ion dan baterai Lead Acid  merupakan dua jenis yang paling sering kita jumpai. Dengan penggunaan dan perbedaan yang bisa kita bandingkan dengan jelas.